Ke-3 Kalinya : Ramadhan lalu, saat akan pulang ke Garut. |
Catatan at Home
Merefresh dengan menulis kegiatanku
bisa saja meminimalkan rasa panas dinginku ini. Aku sedang ada di rumah
menghabiskan masa liburan kampus. Mungkin beberapa hari lagi aku berangkat ke
malang hari ini minggu, kamis aku berangkat. Sebenarnya ujian sidang kompre dan
skripsi akan dilaksanakan selasa dan jumat pekan depan, namun hari kamis
menjadi harga termurah bagi pesawat alat tranportasiku pergi kesana. Hari jumat
sampai minggu harga melonjak menjadi 5oo ribu, sedangkan kamis 300 ribu. Jika
mengambil senin depan terlalu mepet dan jadwalnya pun malam. Hari itu tidak
efektif bagi kebaikan ujianku.
Oh ya perkenalkan namaku sabiq
al-aulia zulfa,
biasa dipanggil sabik lebih singkat bik. Dari dulu aku ingin punya nama julukan yang lain seperti temanku yang namanya saifullah jadi ipunk kan gak nyambung banget. Mungkin aku ingin dari sabiq menjadi aa atau apa yang melenceng tapi bagus. Haha.. panggilan bik terkadang menjekelkan jika aku berada dalam satu ruangan atau di dekat temanku bernama atabik. Pasti teman-teman lain akan memanggil bik dan pastinya aku dan dia akan berbarengen menoleh. Panggilan lain yang ada di malang tepatnya di pesantren dan kampusku al-hikam, kadang aku dipanggil cah cilik. Apalagi teman seangkatanku, kadang mereka bilang “tako iku lo cah cilik” atau jika aku datang ke kamar lain “wah, cah cilik teko” atau ada yang panggil “hey, hey, cah cilik !”. hahaha,, ada – ada aja teman2ku itu.
biasa dipanggil sabik lebih singkat bik. Dari dulu aku ingin punya nama julukan yang lain seperti temanku yang namanya saifullah jadi ipunk kan gak nyambung banget. Mungkin aku ingin dari sabiq menjadi aa atau apa yang melenceng tapi bagus. Haha.. panggilan bik terkadang menjekelkan jika aku berada dalam satu ruangan atau di dekat temanku bernama atabik. Pasti teman-teman lain akan memanggil bik dan pastinya aku dan dia akan berbarengen menoleh. Panggilan lain yang ada di malang tepatnya di pesantren dan kampusku al-hikam, kadang aku dipanggil cah cilik. Apalagi teman seangkatanku, kadang mereka bilang “tako iku lo cah cilik” atau jika aku datang ke kamar lain “wah, cah cilik teko” atau ada yang panggil “hey, hey, cah cilik !”. hahaha,, ada – ada aja teman2ku itu.
Mereka yang memanggil seperti itu
adalah mereka yang merasa lebih besar atau lebih tua dariku. Dan rata-rata hampir
semuanya terutama seangkatan akulah yang paling muda –sebenarnya bukan aku aja
yang kecil-. Aku dikenal muda dan berawak sedang, maka mereka memanggilku cilik
apalagi temanku si badan jumbo namanya tebo. Wah dia paling pede memangilku
cilik. Aku tak mereka terdiskriminasi dan sebenarnya tidak merasa senang dan
sedih biasa saja. Aku hanya berusaha untuk melakukan kegiatan positif dimana
pun dan berusaha membesarkan badan dengan banyak makanan yang bergizi.
Bicara soal makanana bergizi,
ternyata aku benar-benar sadar saat berada di rumah ini. Mungkin di pesantren
banyak yang melihatku semakin kurus, namun aku menanggapinya biasa saja. Dan
angan-angaku lebaran tidak pulang ingin merasakan hawa lebaran di pesantren.
Namun tidak mungkin dengan berbekal badan yang kritis, aku pulang dengan
pesawat sepekan akan lebaran pasca penyelesaian skripsiku.
Dan apa yang terjadi di rumah. Sangat
sakit dan menyesalnya aku bahwa kesehatan itu sangatlah suangaatt PENTING !. Dengan badan yang dianggap
semua orang kurus atau begang atau begung dalam sunda, aku merasa drop –biasa
psikologis juga berpengaruh. Apalagi ibuku yang suangat marah melihatku. Aku
terkadang menangis melihat kondisiku saat ini, namun itu sudah lalu. Sekarang
aku sedang penggemukan atau pengidealan tubuh dengan herbal clorofil dan omega.
Mudahan dengan nyariatan-usaha- kata urang sunda dengan cara ini, aku bisa mendapatkan
tubuh ideal.
Ternyata satu alasan yang sangat baru
aku sadari, bahwa diriku ini tidak seimbang antara nutrisi dan pikiran. Aku
terlalu menggenjot pikiran namun makan yang mengandung vitamin, nutrisi dan
gizi kurang. Dari pena al-hikam, al-hasyimi, pengajian al-hikam, skripsi dan
pola hidup yang banyak begadang. Aku terlalu yakin bisa mengayomi dan memajukan
apa yang ada di tanganku. Aku banyak berandai-andai, berencana namun minim
implementasi dan cepat bergerak. Itu kekuranganku. Sementara ini aku akan
beristirahat dulu di rumah baik setelah ujian sidang maupun setelah wisuda
sarjana. Organisasi2 yang aku ikuti atau aku pimpin akan aku serahkan dulu
kepada teman-temanku yang lain. Cukup sudah aku tulul amal, saatnya aku ber-amal
total.
Garut, 04 Agustus 2014