Bismillahirrahmanirrahim
17 januari
2015. Tak terasa sudah jalan usiaku sudah sampai hari ini. Anugerah kehidupan
yang diberikan Allah Swt sudah sepatutnya disyukuri khususnya untukku sendiri. Perjalanan
yang cukup melelahkan namun mengasyikan. Banyak kenangan yang dilalui sampai
usiaku 19 tahun ini. Ya, usia 19 tahun beranjak usia dewasa. Ada beberapa
resolusi di tahun 2015 ini.
Pertama,
paling hangat-hangatnya adalah penantian wisuda sarjanaku. Menurut informasi
kampus, Maret 2015 merupakan prosesi wisuda sarjanaku. 19 tahun dan sarjana ?
mungkin minoritas yang mengalaminya di Indonesia. Cerita lengkapnya di 19 tahun
dan sarjana.
Kedua,
sebuah misi mensyiarkan Amtsilati di Malang Raya. Betul amtsilati sudah
menasional dan memiliki cabang di beberapa wilayah Indonesia. Namun tetap saja
ada bagian terpencil yang belum tersentuh dan itu potensinya sangat besar !
secara umum pesantren nasional sudah mengembangkan pembelajarannya dengan
Amtsilati. Mungkin ada ratusan -jika enggan mengatakan ribuan- pesantren yang
menggunakan metode cepat membaca kitab kuning ini. Namun ironisnya,
perkembangan di pesantren secara nasional tidak dibarengi dengan perkembangan
amtsilati di kampus-kampus islam khususnya. Masih banyak ruang Amtsilati untuk
masuk ke ranah mahasiswa. Hal ini juga untuk mengimbangi ideologi islam yang
kurang tepat masuk ke ranah mahasiwa mahasiwi. Seperti ideologi khilafah HTI,
Wahabisme dan gerakan radikal lainnya. Amtsilati sangat dibutuhkan mahasiswa
terutama yang menjadikan literatur arab sebagai rujukan utama.
Ketiga,
proyeksi menerjemahkan kitab kontemporer. Seperti yang diketahui kondisi
penerjemahan kitab arab maupun inggris di indonesia begitu memperihatinkan. Banyak
sekali peluang untuk masuk dalam dunia ini. Saya berusaha menerjemahkan dua
kitab kontemporer untuk tahun ini. Amin.
17 Januari 15 Pesantren Al-Hasanat
Garut, Jawa Barat