RAIH GELAR SELANJUTNYA, TERBATAS USIA



Niat sudah bulat, usaha sedang dilakukan, namun benteng takdir tetap tak dapat ditembus. Itulah secuil ungkapan yang menggambarkan hari itu. Hari di saat aku bersemangat melengkapi berkas pendaftaran beasiswa kader ulama untuk melanjutkan S2. Studiku. 
Namun apa daya, hari itu aku bersama Sulaiman temanku meminta persetujuan Rektor Kampus, Prof Kasuwi. Kami menghadap dan dipersilahkan duduk. Dengan santai
tapi serius aku buka pembicaraan. 
"Ini pak, kami ingin membicarakan beasiswa S2," 
"Oh, ya. . " jawabnya. 
"Apakah kami bisa ikut mengajukan berkas pendaftaran pak ?" tanya Sulaiman bergantian bertanya.
"Ya, itu bagus. Kamu bisa !" senangnya aku mendengarnya. 
"Kamu lengkapi saja berkas yang dibutuhkan," lanjutnya. 
"Tapi jika kasusnya seperti saya pak, ijazah formal S1 saya keluar sekitar 3 tahun lagi, bagaimana ?" tanyaku deg-degan. 
"Wah, terlalu jauh itu bik. Mungkin kamu harus bersabar dulu ya," Prof Kasuwi berisyarat belum mengizinkan. 
Beliau menjelaskan bahwa tidak diizinkan aku adalah cukup berasalasan. Karena ini melibatkan formalitas negara, maka tidak bisa jika ijazah S1 belum keluar. 

Memang aku juga harus tahu diri. Cukuplah S1-mu ! Belum cukup S2-mu ! Karena umurmu. haha. . .

19 tahun sudah masuk S2. Apa kata orang. Meski sebenarnya aku tak mementingkan cangkem mereka-mereka. Jadi teringat saat aku wawancara masuk S1 di Malang. Ketika aku ditertawakan dosen Bahasa Inggris sekaligus Kepala Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Gus Andi. "Hah, 15 tahun kuliah !" kata-kata itu masih saja teringat di memori ini. Namun hamdalah buktinya tahun ini aku menyelesaikan S1 ku. 

Namun sambil menunggu usia untuk masuk S2, di usia 23 nanti. Aku akan mencari ilmu dan pengalaman lain. Keinginan tahfiz, mudahan segera dimulai. Amin 



Al-Hikam Malang 11.11.14

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »