CERPENKU Di Jepara

           Aku tidak menyangka bisa bertempat tinggal atau mesantren di daerah jawa seperti di daerah Malang dan Jepara. Di mulai dari aku bersekolah di sekolah dasar Cimanganten 2 – 4, Garut, tetapi aku tidak sampai menyelesaikannya hanya sampai lulus kelas 4 dalam arti kelas lima aku langsung di pesantrenkan di jepara. Aku tidak mengerti kenapa aku tidak sampai selesai saja SD nya dan aku tanyakan kepada orang tuaku tetapi begitulah.
            15 Juli 2005 hari Jum’at  aku berstatus santri di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Jepara. Ketika pertama aku di sana aku tak mengerti akan belajar apa disana. Setelah waktu jarak yang cukup lama aku baru mengerti aku sedang mempelajari ilmu Nahwu yang katanya banyak orang membuat ngilu dan Ilmu sharaf yang menegangkan Sharaf. Tetapi dengan Amtsilati aku bisa menyangkal perkataan orang banyak itu, ternyata Nahwu dan Sharaf adalah pelajaran yang menyenangkan.
Singkat cerita, Alhamdulillah, dengan rahmat Allah aku bisa menyelesaikan program studi Pasca Amtsilati pada tanggal 24 Februari 2010. Tetapi belum selesai sudah perjuanganku aku terpaksa tidak pulang ke rumah dahulu walaupun sebagai wisudawan Pasca baru karena masih ada Ujian Akhir SMP. Wah ,,,,,,, memang harus dobel nich,,,, tidak disangka walaupun nilai ujianku bisa dikatakan pas – pasan tetapi aku bisa mendapatkan kenangan Piagam Siswa Berprestasi karena aku memenangkan Lomba Baca Kitab Kuning Se – Jepara… itu semua karena Rahmat Allah. Semoga dengan rasa syukur ini Allah selalu menambahkan nikmat yang diberikan kepadaku. Amiiiiin..
Aku berkeinginan untuk melanjutkan SMK sambil mondok di Jawa Timur. Dan tidak disangka, aku sekolah tidak hanya di SMK malah langsung STAIMA ( Sekolah Tinggi Agama Islam ) Malang. Sebenarnya aku tidak berfikir sampai jauh Sekolah Tinggi atau bahasa gaulnya kuliah, karena dari factor umur aku masih muda untuk kuliah. Tetapi ya kalau bahasa kasarnya itung – itung hemat duit dan hemat waktu. Ya aku akhirnya menentukan lanjutan pendidikanku di STAIMA Malang.    
Sekarang aku adalah mahasiswa STAIMA Al – Hikam Malang, kutuliskan goretan pena ini pada malam Rabu tanggal 19 September 2010 ketika aku belajar Komputer bersama teman – teman.
Aku lanjutkan tulisan tinta di tanggal  satu Muharram 1432 hari selasa malam. Hari demi hari kulewati tak terasa sudah datang akhir bulan desember dan tak terasa hijriah sudah berganti tahun, semakin lama manusia semakin mendekati ajalnya, bertambah hari berkurang umur, waktu terus berputar dunia semakin tua tuk menanggung dosa manusia yang tak henti mengalir sampai bumi tak tahan menahan gesekan lapisan tanah, langit tak tahan menahan getaran frekuensinya, laut ingin memuntahkan airnya ke daratan, gunung tak tahan menahan lahar panasnya, dan akhirnya jika alam sudah tak bisa menahan lagi apa yang ada di dalamnya maka kiamat telah datang. Hanya orang yang beriman dan beramal shaleh yang akan menahan itu semua sehingga kiamat akan terus tertunda sampai para kekasih Allah sudah tidak berpijak di tanah bumi ini. Mari di zaman yang penuh lumpur dosa ini kita semua bisa  bersabar menghadapi pahitnya kehidupan dan meraih manisnya tidur selamanya setelah berjuang memperjuangkan agama Islam.
Bukankah kebahagian yang kita harapkan tuk mendapatkan ridlo sang ilahi dimanapun, kapanpun, kita berharap kebahagian, ketenangan, kesucian, keteladan, kesadaran, semua yang bersifat positive. Walaupun masih ada tinta hitam atau sifat negative yang di kertas putih tapi kita tidak lupa membersihkannya dalam artian jika engkau melakukan kejelekan maka lakukanlah kebaikan setelahnya maka kebaikan itu akan menghilangkan kejelekannya.
Di tahun baru hijriah ini mari tingkatkan ketaqwaan ibadah kepada sang ilahi rabbi dengan lebih giat dalam shalat jamaah, membaca qur’an, sekaligus memaknai, menafsiri, menghayati, dan mengamalkannya maka kita akan menjadi insan qur’ani yang selalu dalam naungan rahmat – nya.        

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »